Jumat, 01 Maret 2013

Melepas Beban

Ceramah Romo Aryananda.
Tanggal 24 Feb 2013
Di Vihara Dharmakirti, Palembang

Melepas beban pada pikiran perasaan pada tubuh kita.
Semua orang ingin bahagia, sehingga muncul inspirasi ingin membahagiakan orang lain.
Bahagia muncul dari rasa puas. Jika tidak puas maka tidak bahagia.

Jadi ortu jangan egois, karena ego memaksakan anak mengikuti kemauan ortu.
Tanpa pemahaman dharma hidup kita akan kering, kita tidak bisa mengahadapi keadaan, kita susah beradaptasi dengan orang-orang.
Jika anak narkoba, ortu yang tidak punya pemahaman dharma akan mengusir anak, karena gengsi nama baik tercemar. Padahal ortu turut andil anak-anak sampai begitu. Kadang-kadang ortu tidak memahami, menghukum anak. Hanya dengan kasih sayanglah anak dapat berubah.

Semua orang ingin bahagia, tapi seringkali kita tidak melakukan sebab-sebab yang dapat membuat bahagia, malah sebaliknya melakukan hal-hal yang membuat tidak bahagia.
Misal, kita iri, benci, serakah, dendam, ini kita masukkan ke dalam pikiran. Maka kita tidak akan bahagia karena di pikiran hanya ada hal-hal seperti itu. Kita tidak akan damai, tenteram karena ada beban pikiran.

Pikiran dan beban itu membuat kita stress dan tidak bisa menikmati hidup. Inilah yang harus kita lepas. Caranya hanya dengan mengembangkan cinta kasih. Dengan cinta kasih maka beban pikiran akan hilang dengan sendirinya.

Beban ego kita hilangkan dengan cinta kasih. Begitu kita memperhatikan orang-orang yang menderita, ego kita terkikis dengan sendirinya.
Beban sakit hati akan hilang jika kita mau memaafkan. Itu akan melonggarkan hati, akan menghilangkan sakit hati, akan menimbulkan suatu kesehatan yang baik.
Beban kejengkelan hilangkanlah dengan mengerti orang lain, bahwa orang lain itu tidak sama dengan kita. Kalau kita bisa menerima kelemahan orang lain maka kita tidak akan jengkel. Jangan menuntut orang lain seperti kita inginkan sehingga kita tidak jengkel.
Rasa kecewa membuat tidak nyaman. Apa yang ada dinikmati saja. Banyaklah melihat kelebihan daripada kelemahan. Kalau hanya melihat kelemahan maka kita akan stres. Setiap orang pasti punya kekurangan karena belum sempurna. Kekurangan itu harap dimaklumi. Lihatlah kelebihannya.

Kalau mensyukuri apa yang ada tentu tak akan kecewa. Kalau bersyukur tidak akan ada rasa iri.

Lepaskan semua beban (keinginan-keinginan yang banyak, pikiran-pikiran jahat, pikiran buruk) sehingga bisa bahagia, damai, tenteram.