Cinta dan Romantika
Jikalau seseorang
dikuasai cinta diri yang berlebihan, ia akan sulit menghindari konflik dengan
orang lain. Ia berpikir bahwa orang lain main-main dengan dirinya dan ia
khawatir tentang apa yang mungkin diperbuat orang lain kepada dirinya. Oleh
karena menjadi begitu curiga dan merasa tidak aman, ia merasakan bahwa hidupnya
hanya merupakan derita.
Jika Anda ingin menuntun
dan menginspirasi orang lain, Anda harus terlebih dahulu menerangi hati Anda.
Seorang pemimpin sejati haruslah tulus dan bekerja keras, tidak hanya punya
kemampuan, Anda harus menerima orang lain dengan hati yang terbuka dan
memberikan cinta kasih Anda kepada segenap makhluk hidup.
Sungai cinta dapat
menjadi sama berbahayanya dengan gelombang dahsyat; sebuah samudra nafsu dapat
menjadi seganas angin ribut.
Sungguh menyakitkan jika Anda gagal memikat orang yang Anda cintai, tetapi
lebih menyakitkan adalah jika Anda tunduk dengan mudahnya pada hawa nafsu
lainnya setelah memenangkan hati orang yang Anda cintai.
Sungguh beruntung
menjadi orang yang mencintai dan dicintai oleh orang lain. Namun, cinta kita
kepada orang lain haruslah murni dan tak ternoda. Seseorang yang memberikan
cinta tidak boleh mengharapkan apa pun sebagai imbalan, dan si penerima cinta
tidak boleh menjadi serakah. Dengan cara ini, si pemberi maupun si penerima
dapat tinggal dengan bahagia dan bebas.
Sumber: Sanubari Teduh
Jilid Dua (Still Thoughts Volume Two)
By: Master Cheng Yen
Benar, bila cinta itu bersyarat bisa berbahaya, terkadang orang di menjadi cemburu, benci, dan bahkan dendam karenanya.
BalasHapusHendaknya kita memiliki cinta yang tak bersyarat (unconditional love / metta, saya sadari hal ini begitu sulitnya, namun saya tetap berlatih, walau cobaan terus menghampiri.
Salam hormat