Selasa, 07 Desember 2010

Mengatasi Rasa Benci

Apakah yang akan dilakukan Buddha jika seseorang membencinya?

Kebencian tidak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian.
Tetapi kebencian akan berakhir bila dibalas dengan cinta kasih.
Inilah hukum abadi.
~ Dhammapada 5

Dengan sedikit kata-kata, Buddha mengajarkan hukum rohani terbesar. Penyair Romawi Virgil menulis "cinta kasih mengalahkan segalanya." Saya percaya bahwa dalam beberapa hal, cinta tidak dapat menyelesaikan masalah, namun cinta mampu menaklukkan kebencian. Mengapa? Karena kebencian tidak mampu melawan. Kekerasan, balas dendam, bahkan kadang-kadang pemberontakan ditambahkan dalam energi luar biasa untuk mewujudkan kebencian. Di lain pihak, cinta menyedot energi dari kebencian dan mengalihkannya seperti pasukan perang-hanya ini bukannya seni berperang, tetapi seni cinta kasih. Seperti lirik sebuah lagu, "Hanya cinta yang dapat menaklukkan kebencian."

Cinta mengatasi kebencian dengan cara yang tidak dipahami oleh kebencian, dengan sesuatu di luar dirinya-dengan penuh kasih. Kebencian tidak dapat mengatasi rasa benci. Kebencian menunjukkan kekuatannya dengan cara membela dirinya sendiri. Cinta hidup melampaui dirinya sendiri, menunjukkan kekuatannya dengan perbuatan. Dengan demikian, cinta dapat memahami rasa benci, menyatukannya menjadi sesuatu yang lebih luas dan perlahan-lahan kebencian tersebut dapat dikalahkannya, seperti sebutir garam larut ke dalam manisnya kolam.

Sumber: What Would Buddha Do?
By: Franz Metcalf.
Penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar