Jumat, 25 Maret 2011

Bebas Dari Kesalahan

Oleh: Bhante Saddhaviro Mahathera

Buku "Cerita Tekad Orang Nekad"

"Melihat kesalahan orang lain itu tidak salah;
Tetapi menyalahkan orang lain,
Itulah yang menjadi proses perbuatan salah;
Jika orang lain salah,
Sebaiknya jangan ikut berbuat salah dengan menyalahkan,
Pahami kesalahan sebagai kesalahan,
Jangan kesalahan menjadi sebab perbuatan salah lagi"...

Dari perenungan di atas, harus dibedakan antara melihat kesalahan orang dan mencari-cari kesalahan orang. Mencari kesalahan mempunyai unsur upaya. Ada kemungkinan terjadi, meski tidak ada kesalahanpun, akan dibuat menjadi salah. Berbeda dengan melihat kesalahan orang, di sini tidak ada upaya mencari, jadi tidak ada unsur kesengajaan. Namun, karena manusia belum sempurna, bisa berbuat salah.

Ketika mencari kesalahan orang lain maka sudah memulai perbuatan salah. Akan terlihat lebih jelas lagi jika menyalahkan orang lain yang tidak bersalah. Seandainya ada orang yang salah, tidak perlu disalahkan. Yang terbaik adalah menunjukkan kesalahannya dengan cara yang baik, sehingga tidak berbuat salah dari kesalahan orang lain. Apakah mungkin semua orang mampu beternak? Jawabannya, "tidak mungkin...!"

Tetapi sangat sulit untuk mencari orang yang tidak beternak kesalahan, dengan menyalahkan orang lain. Ini diawali oleh pola pikir bahwa menyalahkan orang adalah wajar dan baik.

Coba renungkan contoh ini.

Bila ada seorang pencopet yang kedapatan tangan sedang beraksi, apa yang dilakukan warga?
Jawabannya: tanpa disuruh pun warga akan "mengeroyoknya."
Ada yang memukul, menendang, mencaci, menjelek-jelekkan, dan semua tindakan menghakimi.
Pertanyaannya, apa menyadari bahwa mengeroyok, memukul, menendang, mencaci, menjelek-jelekkan copet itu perbuatan salah???

Mereka akan menjawab, "Copetnya yang salah."

Ini pembelajaran yang sangat berharga bagi kita. Manusia itu sangat mudah melihat kesalahan orang lain, tetapi sulit melihat kesalahannya sendiri. Pepatah mengatakan, "Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak terlihat." Perumpamaan ini sungguh tepat.

Manusia memang senang melihat kesalahan orang lain. Padahal itu cara yang salah, sehingga membuat dirinya berbuat salah. Hanya mereka yang melihat kesalahan sebagai kesalahan tanpa menyalahkan orang yang berbuat salah, malah menunjukkan kesalahan demi kebaikan, dialah orang yang tidak akan berbuat salah dengan menyalahkan.




Sumber: Kisah Buddhis Grup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar